tidak ada kondom

tidak ada kondom
Iklan ini diangkat dari kisah nyata. Beberapa anak muda di suatu desa di Papua menggunakan plastik ketika melakukan hubungan seks. Tujuannya untuk mencegah penularan HIV. Mereka tahu bahwa hubungan seks dapat menularkan virus ini, tetapi kondom sulit didapat dan mahal harganya.

Saturday, March 3, 2007

WAMENA:Seks pra-nikah di masa lalu

Peraturan tentang hal ini diatur secara beragam oleh masing-masing suku. Tiga orang teman dari lembah Baliem menjelaskan saya bagaimana hal ini diatur oleh leluhur mereka. Mereka yang ketahuan melakukan hubungan seks sebelum resmi menikah akan mendapat hukuman adapt berupa denda babi atau bisa menyulut perang antar mereka. Dengan ekspresi serius mereka berkata,”Dulu itu hukuman adapt berat. Jadi anak-anak tidak buat macam-macam. Tapi sekarang anak-anak tidak bisa diatur lagi.”
Selain aturan dalam berupa sangsi, seks pra nikah juga terhindari karena usia pernikahan yang muda untuk perempuan. Selepas mendapatkan menstruasi yang pertama, seorang perempuan akan mendapatkan ritual adapt untuk menandakan bahwa ia sudah siap untuk menikah. Dan segera setelah itu bila ada laki-laki yang tertarik maka ia memberitahu orang tuanya untuk menyatakannya kepada orang tua perempuan itu. Setelah itu kedua anak muda itu tidak boleh bertemu satu sama lain. Anak laki-laki itu kemudian bekerja untuk mengumpulkan cukup babi untuk ritual perkawinannya.[1]
[1] Cerita ini disimpulkan dari beberapa teman staf ADP dan juga anak-anak yang terlibat dalam FGD, juga beberapa orang di desa. Juga diperkuat oleh beberapa literature.

No comments: