tidak ada kondom

tidak ada kondom
Iklan ini diangkat dari kisah nyata. Beberapa anak muda di suatu desa di Papua menggunakan plastik ketika melakukan hubungan seks. Tujuannya untuk mencegah penularan HIV. Mereka tahu bahwa hubungan seks dapat menularkan virus ini, tetapi kondom sulit didapat dan mahal harganya.

Saturday, March 3, 2007

WAMENA: Budaya semen pada daerah sabuk semen

Pemahaman tentang cairan tubuh manusia, misalnya semen, air susu ibu, darah menstruasi dan sekresi serviks dan uterus pada masyarakat Papua pada umumnya dan juga lembah Baliem sangat penting untuk diketahui karena memberikan dasar bagi pemahaman kita terhadap perilaku seksual di wilayah kerja KITA BISA.

Khusus tentang semen, pada masyarakat di wilayah pesisir, pulau-pulau dan pedalaman Papua dan Melanesia terdapat pemahaman tentang semen yang dikenal sebagai budaya semen. Arti dan sikap terhadap cairan ini beragam di tiap daerah. Pada masyarakat Marind Anim, Kimam, Awyu, Mapi dan Asmat, semen dihubungkan dengan kekuasaan dan kekuatan. Misalnya pada masyarakat Marind Anim, terdapat sebuah ritual dimana orang laki-laki menelan semen dari orang-orang tertentu, mereka percaya bahwa bila mereka tidak menelannya mereka tidak akan bertumbuh menjadi seorang laki-laki. Sedangkan di dataran tinggi, termasuk di lembah Baliem, semen dan cairan vagina dianggap merupakan racun. Mereka termasuk adalah suku Lani, Dani, Yali dan Mee. Pemahaman seperti ini mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan.

No comments: